Hidup ini telah mengusungku menjelajahi tentang segala hal yg menyangkutnya. Sentuhan demi sentuhan membuat ku peka untuk menyikapinya. Ada kesalahan dan ada kebenaran, ada pembenahan di antara keduanya. Ada kekurangan ada kelebihan dan ada penjumlahan sebagai hitungan matematika. Selama hal di dunia ini mengandung unsur kerealitaan, maka hal itu bisa di pelajari dengan mengetahui rumus dan cara menghitungnya.
Beda lagi dengan hal pelik di luar kasat mata, sebagai kebijaksanaan dalam bersikap. Hanya kepekaan yg bisa memisahkan dan mempertemukan hasil yg jelas. Hanya rasa lega yg bisa menjawab itu smua. Dan hidup ini tentu misterius dan penuh tanda tanya. Para ahli banyak mengungkapkan beberapa yg mereka teliti dan akhirnya mengetahuinya. Dan mereka hanya segelintir orang yg bisa menaklukan kepenasarannya sendiri. Lalu, membaginya setelah itu. Hal yg religiuspun hanya ada dalam hatinya, sebagai bentuk takjubnya memandang alam yg begitu indah dan misterius dari segi2nya tertentu.
Lihatlah pemikir2 sejati, yg pelik dan teliti. Tidak melewatkan waktunya untuk belajar mengungkap dan teruangkapnya hal2 baru. Lihatlah, manusia yg sudah bisa menikmati indahnya karunia itu. Lihatlah, berbagai macam kesibukan manusia yg berbeda2. Dan itulah daya fikirnya yg bergerak dari A sampai Z saja. Sedangkan manusia pencakrawala, duduk dengan tenangnya, mengukir imajinasinya jauh ke ujung dunia sana. Berjalan menyelusuri bukit terjal, dan sesekali pohon rimbun di jumpainya. Adalah petualang yg mengumpulkan kata demi kata, dan merangkainya menjadi kalimat yg syarat akan makna. Lihatlah sentuhan halusnya, yg menggugah hati pemain yg terlalu anteng dengan permainannya yg itu2 saja. Dan dia adalah pembosan dalam cerita yg sama dengan tofik yg sama. Dan lebih bosan lagi dengan tema yg sama, cara yg sama dan mengharapkan hasil yg berbeda.
Sentuhan tenangnya hanya sapaan saja, tak butuh pengakuan ataupun pujian dari siapapun. Dia hanya tak ingin melihat kaumnya diam dalam sakitnya. Dan tak ingin kaumnya hanya menggunakan akalnya untuk selalu beralasan dan terus beralasan mengorbankan dirinya, ketika dia jatuh pada kubangan orang yg salah. Hanya ingin melihat keluhan2 itu menjadi kekuatan bagi dirinya. Bahwa, sejatinya penghipnotis diri itu ada padanya. Ada di bawah alam bawah sadarnya itu. Dan dia mempunyai 1000 kekuatan yg hebat, yg siap membantunya untuk bangun dari jatuhnya. Sehingga, erangan2 itu tak usah keluar sebagai keluhan2 yg tidak berkualitas, dan hanya membiarkan dirinya di ukur orang. Betapa lemahnya si pengeluh, yg slalu mengeluhkan keluhannya sendiri. Betapa tidak berbobot kata2nya, dia tidak sadar bahwa pembaca dan pendengarpun mempunyai masalah sendiri2. Lalu, siapa yg perduli dalam hidup ini kawan, atas apa yg kau rasakan, andai kau tidak merubah pola pikirmu? Dan segeralah mempertegas diri untuk mendapatkan dirimu seutuhnya. Bahagia itu sederhana, jadilah manusia yg tidak menunda kebahagiaan itu sendiri.