Devika Mutiara KataDevika Mutiara Kata

  • Home
  • Motivasi
  • Inspirasi
  • Intuisi
  • Inovasi
  • Kontak

Kedewasaan Membinasa Hal Tak Nyata

Devika Mutiara Kata
Devika Mutiara Kata
Sunday, 17 January 2021 / Published in Inspirasi, Intuisi, Motivasi, Trending

Kedewasaan Membinasa Hal Tak Nyata

Matamu yang sendu memandu sudut-sudut yang syahdu. Kedewasaan semakin nyata, ada di pelupuk matamu. Hidup ini mengajarimu dan menatarmu naik dari dataran rendah, dan menanjak pada hal-hal yang bersajak. Lekuk liku yang tak tersikut kau mulai menyentuhnya dengan enyuh. Niscaya, berbagai hal mulai kau ketahui dengan lebih teliti. Perjalan panjangmu membuatmu meregang dari nyenyaknya tidur empukmu. Gerahmu menelanjangi sudut-sudut dan menyapu apapun yang belum terpandang. Menguliti pori-pori kecil dan menyisitnya sedikit demi sedikit.

Wahai siapapun yang menetas dengan retasnya. Yang tengah di ajari pekatnya kehidupan ini. Yang sedang merasakan sakitnya terkuliti. Mulailah buka hatimu dan mengorek ujung-unjung yang belum tersolek. Tumbuhan itu ranum untuk di kulum. Merekah untuk di bedah. Kumbang bertanduk bergema mulai lantang dan penyayang.

Wahai dirimu yang sedang mempergagah mahkotamu, tengoklah sedikit dengan wibawamu. Liriklah dengan telisikmu, banyak makna yang terkandung di balik apapun yang menyulitkanmu. Banyak keindahan yang terselubung dalam kandungmu.

Bagaimana engkau tau wahai anak muda! Ketika kau diam dan hanya menunggu apapun yang kau inginkan. Tidaklah kau menyalahkan siapapun di muka bumi ini. Dan tidaklah kau menyalahkan ibumu yang mengandungmu. Kau terlahir dengan berbagai keuinikannya, temukanlah! Temuilah. Dan berbicaralah dengan santun dan lembut. Kenali dirimu sejatinya, kenali talentamu dan pintalah untuk di tata. Pergilah menyelam kedunia pribadimu yang madani. Dan bersahabatlah seiring sejalan, mendorong apapun yang kau inginkan. Tentang jiwamu, perindahlah dengan latah. Dan raut wajahmu kan melukiskan itu smua.

Pagi ini, bercerialah dengan seksama. Dunia ini masih milikmu, bermainlah. Bercengkrama bagaikan bunga dan kumbang. Sedangkan, hujan rintik adalah anugrah penyiram talam, pembasuh kain lusuh yang kau taruh. Suatu saat kau akan ingat, apapun yang pernah ku katakan padamu apapun mengenainya. Tentang lubang itu, tentang duri itu. Dan ketika kau menemukannya, cukup kau mengingatku. Bahwa ku pernah mengatakan ini smua tentang baik buruknya, tentang kemungkinan yang terjadi kini.

Sekarang dan kini, jalanilah apapun yang kau inginkan. Dan alat akan ada pada langkah-langkah berikutnya. Keringatmu penyemangat, air matamu kenduri tentang pribadimu.

Tagged under: Kisah sejati, Komunitas menulis, Komunitas penulis, motivasi, Motivasi hidup, Motivasi jiwa, Motivator indonesia, Penulis kreatif, Penulis sejati

What you can read next

Biarkan Angin Itu Berhembus Dengan Sendirinya
Ku Harus Belajar Bijak Pada Keadaan
Apalah Artinya Kain Lusuh Tanpa Basuh?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CARI POST

KATEGORI

  • Featured
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Intuisi
  • Motivasi
  • Tak Berkategori
  • Trending

POST TERBARU

  • Ku Ingin Mengukir Senyum, Ketika Duri Berusaha Melukaiku

    Setelah ku berusaha menggali lapangan bebas ham...
  • 2021 Penataan Sang Biodata

    Tahun ini baru saja ku mulai, coretan biru meny...
  • Suara Itu Menyentuhku Dengan Halus

    Suara itu begitu lembut. Senyawa itu begitu ber...
  • Ketika Negara Merogoh Gembok, Saya Sibuk Melukis Majelis

    Tentang negara-negara yang mengunci dirinya, ne...
  • Ketika Manusia Sibuk Menyimak Cambuk Yang Merajuk

    Ku berpikir di ujung sana ada sebuah mungkin. K...

DEVIKA MUTIARA KATA

  • Home
  • Motivasi
  • Inspirasi
  • Intuisi
  • Inovasi
  • Kontak
Facebook Instagram Youtube

Copyright © 2019 DevikaMutiaraKata.com All rights reserved.

TOP