Tidur nyenyak adalah impian bagi siapapun insan di dunia ini. Hati yang tenang dan pikiran yang rindang, bantal guling jadi seruling. Wahai malam yang gelap gulita. Baru ku dengar kabar yang cukup tak membuatku gentar. Keadaan yang saya khawatirkan sedikit terkikir. Dua minggu kedepan masih bertandang. Hari-hari masih bisa ku hadiri dengan berbagai aktivitas diri. Malam yang gamang sedikit tenang, bulanpun bersinar terang.
Terkadang ku berpikir, adakalanya ku menjedanya. Ritme hidup ini agak sulit untuk berkelit. Agak sulit untuk berekspresi dalam diri. Ketegangan yang melanglang, kadang datang tidak di undang. Jantung sering merundung, kegiatanpun terkungkung. Yaaaa,..dunia lagi di landa. Yaaaa,…dunia lagi menderita. Apapun alasanku ku tetap harus bisa menjaga. Di sana banyak orang-orang yang kusayangi blom jadi apa yang ku inginkan. Anak-anak masih butuh penjurus jinak. Wahai malam,..sampaikan salam sayang pada siapapun di sana yang lagi berang. Dan salam sehat bagi siapapun yang lagi rehat. Salam sanjung, bagi siapapun yang masih di rundung. Salam sejahtera bagi siapapun yang sudah merasa bahagia.
Malam ini ku terbangun, ku buka mata perlahan. Ku lihat tajam angan-angan. Ku duduk dan ku teguk air hangat yang mampu membuatku sedikit berkeringat. Sepotong roti tlah ku jejalkan sebagai pengganjal. Makanan ringan membuatku cukup tenang. Ku lirik sedikit di ujung sana remot, dan ku comot. Ku buka layar televisi hanya ingin cek dan ricek di sekeliling rumahku saja. Dan cctv sengaja ku pasang sebagai pengaman.
Sofa membuatku terlena, kutak katik jari lentik ini mulai ngetik apapun yang ingin ku ungkapkan di malam yang sepi dan menepi. Menggeser lengser dari detik demi detik bersama rintik. Jam berkumandang hatipun senang. Merangkai membuatku tercapai. Menulis membuatku menepis tangis. Banyak cerita yang ada dalam ceria, dan banyak cerita ada di dalam duka. Tlah ku anggap smua itu fatamorgana. Ku anggap itu adalah seninya dari hal-hal yang murni. Menggelar sebuah senar, mengaumkan sebuah dentum. Bunyi membuatku keluar dari sunyi. Malam ini ku bermimpi manis di dalam bis, bertamasya bergembira ria. Ku harap, ku sambut pagi dengan gerumut imut. Ku harap matahari menyapaku dengan cinta.
Esok, yaaa esok kan ku ukir detik ini. Esok, yaa esok kan ku jalani dengan kini. Kini, yaaa sekarang ini. Esok adalah pemasok menjadi sosok yang elok. Di ukir pada jam ini, detik ini dan saat ini. Kehidupan nyataku sekarang, yaaa,…sekarang yang lagi ku jalani dalam hidup ini. Yaaa,..sekarang lagi menulis hal-hal yang ingin ku tulis.
Hening masih malam ini,.lengang masih jalanan itu. Sejuta manusia senyap dalam lelap. Seribu manusia mungkin ada yang rindu pada hal-hal yang di rindunya. Seratus manusia ketus dan mungkin lagi kesal dengan apa yang menjegalnya. Berpuluh manusia, mungkin mengepul dan berang dengan hal-hal yang menyerang. Dan segelintir manusia khawatir akan apapun yang dia setir. Seonggok sosok memasok hal-hal yang ingin esoknya bersosok. Jadilah siapa pilihanmu wahai temanku. Bagaimanapun ketika kau ingin merubahnya. Rubahlah ke hal yang membaikanmu.
Selamat malam menjelang pagi,….